Rabu, 02 Januari 2013

anggrek ku


A.   Keanekaragaman Anggrek
Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki segudang potensi alam yang berprospek cerah pada segala bidang. Potensi inilah yang nantinya dimanfaatkan sebagai kunci alternatif strategi perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Salah satunya yaitu untuk dikembangkan sebagai obyek penunjang dunia pariwisata nasional. Dunia pariwisata menjadi sangat penting karena merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia dalam menunjang pergerakan perekonomian di tingkat bawah baik skala daerah maupun nasional. Selain mampu memberi income langsung kepada pemda setempat, sektor pariwisata secara langsung/tak langsung juga memberi imbas pada pergerakan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di sekitar kawasan obyek wisata. Salah satu bentuk program alternatif dalam mengembangkan pola wisata ekologis (ecotourism) adalah kegiatan perlindungan anggrek alam sebagai organisme yang terancam punah dan juga habitat tempat hidup anggrek alam.
Tidak semua wilayah dimuka bumi ini dapat dihuni oleh makhluk hidup. Hal ini berarti, kehidupan flora dan fauna disuatu wilayah sangat terkait dengan kondisi lingkungannya. Sehingga menyebabkan persebaran flora dan fauna nya tidak merata disetiap wilayahnya. Kawasan cagar alam gunung kantawan loksado merupakan lingkungan ekologi hutan hujan tropis. Ciri khas vegetasi hutan hujan tropis adalah merupakan hutan belantara dengan jenis tumbuhan sangat bervariasi (heterogen) dantingkat kerapatan tinggi sehingga sinar matahari sulit sampai ke permukaan tanah.
Potensi flora yang dimiliki kawasan cagar alam gunung kantawan loksado adalah jenis flora (tumbuvhan) yang beraneka ragam, yang hanya   terdapat dikawasan ini, dan ini merupakan salah satu magnet yang paling menarik untuk di amati dan di pelajari. Salah satu flora yang terdapat di kawasan cagar alam gunung kantawan loksado adalah beraneka jenis anggrek.
Berikut beberapa jenis anggrek yang terdapat di Loksado:

Gambar 1.  Anggrek bulan (Phalaenopsis)
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii)  sebagai puspa langka Indonesia.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae; Ordo: Asparagales; Familia: Orchidaceae; Subsuku: Epidendroideae; Genus: Phalaenopsis; Spesies: Phalaenopsis amabilis
Sinonim: Epidendrum amabile L. (basionym); Cymbidium amabile (L.) Roxb.; Synadena amabilis (L.) Raf.; Phalaenopsis grandiflora Lindl.; Phalaenopsis grandiflora var. aurea auct.; Phalaenopsis amabilis var. aurea (auct.) Rolfe; Phalaenopsis gloriosa Rchb.f.